Sunday, November 25, 2012

Kokoh dan Roboh

Dering handphoneku berbunyi,
seperti malam-malam biasanya aku akan mendengarkan celotehmu yang menghangatkan susana meskipun di cuaca dingin sekalipun.
Tak aku pungkiri aku selalu menunggu dering handphoneku tiap malam.
Aku selalu penasaran dengar apa yang kau lakukan kemarin, hari ini, dan esok.
Tawamu, suaramu yang merdu, dan kalimat sayangmu itu yang buat kau spesial.
Aku merasa sangat beruntung memilikimu.
Meski kau harus pontang-panting part time di hotel sebagai pelayan di pesta pernikahan sedikitpun tak terbesit rasa malu aku memilikimu.
Hei tunggu "memilikimu"?
Ntahlah apa aku boleh mengambil kesimpulan dari semua ini bahwa kita menjalin hubungan.
Andai.. andai aku bisa datang lebih cepat. Kalimat itu yang sering membuatku menangis ditengah malam saat ku sendiri tanpamu karena prinsipmu yang kau buat.
Prinsip sialan yang membuat kita tak bisa bersatu.
Tapi sedikit banyak kau telah mengingkarinya, meski kau mati-matian mempertahankannya dan membuatku semakin terluka.
Kau membuatku terlalu bergantung padamu, membuatku terlalu jatuh cinta padamu.

Pembicaraan malam ini tak begitu menyenangkan.
Apa yang kau sampaikan barusan melalui telpon cukup membuatku tergetar.
Yah hanya tergetar tak sampai roboh, aku sudah kebal dengan kata-kata menyakitkan itu aku sudah terbiasa roboh dan membangun.
Saat seperti ini yang selalu aku takutkan, saat kau mulai mengingat dan mempertahankan prinsipmu dan kau mengatakan kita menurunkan status hubungan kita hanya menjadi teman biasa.
Dulu kau pernah mengtakan hal yang sama seperti itu, kau tahu aku roboh seketika.
Tapi tak lama kemudian kau datang kembali dan akupun kokoh seperti semula. Sering itu terjadi, dan satu harapan ku ini bukan yang terakhir.
Aku rela seperi ini saja tak apa. Meski kali ini aku hanya tergetar tapi suatu saat aku bisa roboh lagi karena getaran itu juga menimbulkan jeretakan di beberapa titik.

Aku taka akan membiarkan pengorbananku selama ini hilang begitu saja..
Tak apa aku sepeerti ini,
Tak apa aku roboh asal ada kau yang mau membuatku kokoh lagi
Tak apa kau menjauh dan mendekat begitu saja
Tak apa aku menunggu sampai prinsipmu itu benar-benar tanggal 
Aku akan selalu disini, seperti ini,
karena aku mencintaimu...

No comments:

Post a Comment